Saya adalah anak kelahiran jakarta, 2 JUNI 1994.
saya sangat TEROBSESI menjadi KAPOLRI..
di samping saya sebagai seorang PELAJARRR,, kini saya memiliki kegiatan ber-musik,, sebagai gitar rthym.
saya sudah bisa dibilang gitaris handal locchh :P
haha.
tetapi, but, saya juga masih dalam PROCESS be'lajar.
maka dari ituu saya membuat BLOG ini..
yaitu dari mana semaksudnya dari inti kemauan saya. hahahaha :P
saya ingin agar KITA semua dapat belajar dr BLOG yang saya buat ini,,
asslmkm. wlkmslm. TAKBIRR !!! (ALLAHHU AKBARR)
heheheheee
Rabu, 13 Januari 2010
BIOGRAFI
Diposting oleh blog sang GITARIS di 18.08 0 komentar
Label: ARI LABEL
" DAFTAR CHORD - CHORD "
buat lo lo yang pada mau belajar gitar.. nih gue kasih solusinya,, lo ckup baca smbil mainin GITARNYAA.. gue yakin lo smu pasti bisa koo,, hahahahaha :D
Diposting oleh blog sang GITARIS di 17.56 0 komentar
Label: ari LABELS
Chord Frenzy.com
disini tempat lo lo pada yang pengen banget dan mau belajar kunci kunci gitar dari LAGU-LAGU INDONESIA ,,
lo coba deh, pasti gue yakin lo bisa hebat main GITARnya KAYA ARI X.4 ..
Diposting oleh blog sang GITARIS di 17.51 0 komentar
Label: JENDRAL
Steve Vai
Steve Vai (lahir: Carle Place, New York, 6 Juni 1960) adalah gitaris, penulis lagu, penyanyi dan produser yang berasal dari Amerika Serikat.
Diskografi
- Group Band Saat Ini: Steve Vai
- Group Band Sebelumnya: Hot Chocolate, The Ohio Express, Circus, Rayge, Bold As Love, Axis, Morning Thunder, Frank Zappa, The Out Band, The Classified, 777, Alcatrazz, David Lee Roth, Whitesnake
- Pengaruh: Joe Satriani, Frank Zappa
- Gitar: Ibanez Universe, Ibanez JEM
Permainannya mulai dari blues, jazz, rock sampai klasik dan ethnic music. Permainan gitarnya pun tidak terbatas pada komunitas gitar saja tetapi juga bagi orang-orang awam yang tidak mendalami gitar.
Pada umur 6 tahun, Steve mulai belajar piano. Pada umur 10 tahun, Steve mulai belajar bermain akordeon. Pada umur 13 tahun barulah Steve mulai mendalami gitar dan sejak saat itu lahirlah seorang dewa gitar yang baru.
Steve Vai mengawali karirnya dengan album debutnya Flex-Able Leftovers pada tahun 1984. Pada tahun 1990, Steve merilis album keduanya yang berjudul Passion and Warfare. Album ini mendapat pengakuan internasional dan Steve memenangkan polling pembaca majalah Guitar Player dalam 4 kategori yang berbeda. Album Steve yang ketiga berjudul Sex & Religion dirilis tahun 1993 dan album keempatnya Alien Love Secrets dirilis tahun 1995. Pada tahun 1996 album kelima Steve Fire Garden dirilis.
Tahun 1999, Steve meluncurkan album keenamnya yang berjudul Ultra Zone. Dalam album ini Steve lebih banyak memfokuskan dirinya dalam komposisi lagu dan bereksperimen dengan gitarnya. Tahun 2001 album The Seventh Song dirilis dan album ini berisi lagu-lagu slow/ballad yang pernah dirilis Steve dengan ditambah beberapa lagu baru. Dan di tahun 2001 Alive in an Ultra World pun dirilis.
Steve Vai juga pernah memproduksi 2 album Natal yang berjudul Merry Axemas Vol.1 dan Merry Axemas Vol.2, juga konser G3 bersama Joe Satriani dan Eric Johnson/Kenny Wayne Shepherd dan terakhir John Petrucci turut juga bergabung dalam G3.
Belakangan ini Steve Vai lebih memfokuskan diri bereksperimen pada permainan gitarnya dan sekarang ini band Steve Vai ditambah seorang pemain bass yang sudah tidak asing lagi buat fans-fans rock tahun 80-an, Billy Sheehan.Diposting oleh blog sang GITARIS di 17.46 0 komentar
Label: JENDRAL
Jl. Tebet Barat Dalam IV No. 20 Jakarta Selatan 12810. Telp/faks : +62 21 8302209
Diposting oleh blog sang GITARIS di 17.43 0 komentar
Label: JENDRAL

Lokasinya dekat dengan patung pancoran, tepatnya terletak di 2 rumah sebelum Izzi pizza pancoran kalau dari arah manggarai.
Diposting oleh blog sang GITARIS di 17.41 0 komentar
Label: JENDRAL
Diposting oleh blog sang GITARIS di 17.33 0 komentar
Label: JENDRAL
Lars Johann Yngve Lannerback (Gitaris favorit gue)
Yngwie Malmsteen merupakan pelopor yang melahirkan seluruh gitaris shredder yang kami tampilkan di website ini. Setelah Eddie Van Halen (Van Halen) pertama kali membawakan tembang "Eruption" pada tahun 1978 yang memperkenalkan teknik "two handed tapping", Yngwie meluncurkan album klasik baroque shred debutnya "Rising Force" yang mengegerkan komunitas gitar rock, menciptakan standar baru untuk kecepatan & keahlian dalam bermain. Warna "Neo-Classical" yang di bawahkan Yngwie adalah berdasarkan struktur komposisi dari J.S Bach (1685-1750) dan Niccolo Paganini (1782-1840).
Setelah itu muncul para gitaris shredder yang menghasilkan sekian banyak album yang sukses. Hampir setiap minggu muncul gitaris baru yang mengklaim dirinya sebagai gitaris baru yang paling cepat di dunia. Sebagai contoh: Paul Gilbert, Marty Friedman, Jason Becker, Richie Kotzen, Vinnie Moore, Tony Macalpine, Greg Howe, dll. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa Yngwie merupakan pahlawan gitar yang patut diacungi jempol.
Pernikahan ayah Yngwie (seorang kapten tentara) dan ibunya (Rigmor - seniman) diakhiri dengan penceraian tidak lama setelah Yngwie lahir. Di samping itu Yngwie juga memiliki seorang kakak perempuan bernama Ann Louise dan kakak lelaki Bjorn. Yngwie terlahir sebagai anak bungsu yang liar, tidak bisa diatur dan ceria.
Pada awalnya Yngwie mencoba untuk mempelajari piano dan trumpet tetapi ia tidak dapat menguasai alat musik tersebut. Acoustic guitar (gitar bolong) yang dibeli oleh ibunya pada waktu dia berusia 5 tahun juga tidak disentuh Yngwie dan dibiarkan bergelantung di dinding.
Sampai akhirnya pada tgl 18 September 1970, Yngwie melihat sebuah acara spesial mengenai meninggalnya Jimi Hendrix. Di situ Yngwie yang masih 17 tahun tsb menyaksikan bagaimana Jimi Hendrix menghasilkan bunyi feedback guitar dan membakar gitarnya di depan penonton. Pada hari wafatnya Jimi Hendrix tsb lahirlah permainan gitar Yngwie.
Yngwie yang penasaran tersebut kemudian membeli sebuah Fender Stratocaster murah, mencoba memainkan tembangnya Deep Purple dan menghabiskan banyak waktu untuk mengetahui rahasia dari alat instrumen dan musiknya sendiri. Kekaguman Yngwie terhadap Ritchie Blackmore (gitaris Deep Purple) yang dipengaruhi oleh musik klasik dan kekaguman terhadap kakak perempuannya yang sering memainkan komposisi Bach, Vivaldi, Beethoven, dan Mozart, memberikan ide kepada Yngwie untuk menggabungkan musik klasik tersebut dengan musik rock. Yngwie terus bermain seharian penuh sampai tidurpun dia masih tetap bersama gitarnya.
Pada usia 10 tahun, Yngwie menggunakan nama kecil dari ibunya "Malmsteen", mengfokuskan seluruh energi dia dan berhenti bersekolah. Di sekolah Yngwie dikenal sebagai pembuat onar dan sering berantem, tetapi pintar dalam pelajaran bahasa Inggris dan seni. Ibunya yang menyadari bakat musiknya yang unik, mengizinkan Yngwie tinggal di rumah dengan rekaman dan gitarnya. Setelah menyaksikan violinis Gideon Kremer membawakan komposisi Paganini: 24 Caprices di televisi, Yngwie akhirnya mengetahui bagaimana cara mengawinkan musik klasik dengan skill permainan dan karismanya.
Yngwie dan beberapa temannya merekam 3 lagu demo dan dikirim ke studio rekaman CBS Swedia, tetapi rekaman tersebut tidak pernah digubris atau diedarkan. Oleh karena frustasinya, Yngwie menyadari bahwa dia harus meninggalkan Swedia dan mulai mengirimkan demo rekaman dia ke berbagai studio rekaman di luar negeri. Salah satu dari demo tape Yngwie ternyata jatuh ke tangan konstributor Guitar Player dan pemilik Shrapnel Records: Mike Varney. Akhirnya Yngwie mendapat undangan ke Los Angeles untuk bergabung dengan band terbaru Shrapnel: "Steeler" dan seterusnya yang disebut sebagai sejarahnya. Pada bulan February 1983 Yngwie berangkat dari Swedia ke Los Angeles dengan bekal keahlian dan gaya permainan barunya.
Selanjutnya permainan Yngwie dikenal dunia dengan permainannya yang sangat cepat di intro lagu "Hot On Your Heels". Yngwie kemudian pindah ke group band Alcatrazz, sebuah band yang bergaya "Rainbow" dan didirikan oleh penyanyi Graham Bonnett. Walaupun telah bergabung dengan Alcatrazz yang menampilkan sekian banyak solo hebat di lagu "Kree Nakoorie", "Jet to Jet," dan "Hiroshima Mon Amour", Yngwie masih merasa terlalu dibatasi oleh band itu sendiri. Akhirnya Yngwie berpikir bahwa hanya album sololah yang menjadi solusi terbaik.
Album solo pertama Yngwie: Rising Force (kini dinobatkan sebagai kitab musik rock Neo-Classical) berhasil memasuki nomor 60 di tangga Billboard charts untuk musik instrumental gitar tanpa berbau komersil. Album ini juga memenangkan nominasi Grammy untuk Instrumental Rock Terbaik. Tidak lama kemudian Yngwie terpilih sebagai Gitaris Pendatang Baru Terbaik di berbagai majalah dan media, Gitaris Terbaik Tahun Itu, dan Rising Force menjadi Album Terbaik untuk tahun itu juga.
Pada 22 June 1987 mendekati ultah Yngwie yang ke-24, Yngwie mengalami kecelakaan dengan mobil Jaguarnya yang mengakibatkan dia koma hampir seminggu. Penyumbatan darah pada otak Yngwie juga menyebabkan tangan kanannya tidak berfungsi. Karena takut akan karirnya yang akan berakhir itu, Yngwie dengan susah payah mengikuti terapi untuk memulihkan kembali tangan kanannya. Setelah itu Yngwie mendapat cobaan lagi dari kematian ibunya di Swedia akibat penyakit kanker yang menghabiskan banyak biaya medical. Jika Yngwie orang lain, mungkin sudah menyerah dengan nasib seperti itu, tetapi Yngwie justru berubah dan kembali ke musiknya dengan semangat tinggi.
Setelah itu Yngwie meluncurkan album yang laris manis seperti Odyssey, Eclipse, Fire & Ice, Seventh Sign, I Can't Wait, Magnum Opus, Inspiration, Facing the Animal, Alchemy, War To End All Wars dan akhirnya Yngwie berhasil mewujudkan cita-citanya untuk bermain bersama sebuah Orkestra penuh di salah satu album terbarunya: Concerto Suite for Electric Guitar and Orchestra in Eb minor, Op. 1 (tahun 1998).
Ketika merelease albumnya Eclipse (1990), Yngwie sempat tour dan membuat konser yang sukses di Indonesia (Jakarta, Solo, & Surabaya). Rencananya pada bulan July 2001 ini Yngwie juga akan konser kembali di Indonesia, namun dibatalkan karena pemerintah USA & istrinya menasehati Yngwie akan keamanan politik di Indonesia. Padahal tiket Yngwie sudah sempat laku keras di Indonesia, penggemar Yngwie di Indonesia boleh kecewa. Kapan lagi Yngwie akan konser di Indonesia apabila keadaan politik Indonesia masih seperti ini?
Album-album berikutnya adalah Attack!! yang memuat nomor hits instrumental Baroque & Roll. Pada tahun 2003, Yngwie diajak bergabung dalam formasi G3 bersama Joe Satriani dan Steve Vai yang menelurkan 1 album dan 1 video. Setelah selesai tur bersama G3, ia merampungkan album terbarunya Unleash The Fury. Album tersebut direlease diawal taun 2005.
Diposting oleh blog sang GITARIS di 17.06 0 komentar
Label: JENDRAL
Prisa Adinda Arini Rianzi
Prisa yang sejak tahun 2001 dikenal sebagai salah satu female rock guitarist ternyata baru berusia 20 tahun.. tepatnya kelahiran 6 Jan 1988 asal Padang (bokap Padang, nyokap Lampung/Palembang).
Salah satu penyebab Prisa mulai tertarik dengan musik pada masa kecilnya adalah karena adanya piano yang nganggur di rumahnya. Waktu itu Prisa baru kelas 3 SD dan usianya juga baru 7 tahun, namun Prisa berusaha untuk memainkannya walaupun kakinya belum bisa mencapai pedal piano tersebut. Kebetulan suatu hari ketika teman kakaknya datang ke rumahnya... Prisa kepergok sedang mencoba memainkan piano tersebut. Tergerak hati teman kakaknya untuk mengajarkan sedikit basic tentang permainan piano, waktu itu yang berusaha diajarkan adalah chord.
Di luar dugaan teman kakaknya tersebut sempat kaget dengan cepatnya daya tangkap Prisa terhadap pelajaran piano yang diberikan. Sejak itu teman kakaknya tanggap jika Prisa memang berbakat musik dan menyarankan orangtua Prisa untuk memberikan les piano kepada Prisa. Pada usia 8 tahun akhirnya Prisa diberikan les privat piano. Ternyata les privat yang diberikan malah bukan piano, namun "electone" (sejenis piano). Les privat electone tersebut berjalan sampai Prisa berusia 10 tahun. Prisa kemudian mengembangkan permainan electonenya ke piano secara otodidak, Prisa mencoba membawakan lagu "Entertainer" & "Fur Elize" (Beethoven) versi dia sendiri.
Sesudah lulus SD Prisa masuk ke Asrama Pelita Harapan (PH), di PH setiap pulang sekolah murid diwajibkan mengambil salah satu les. Kemudian Prisa langsung memilih piano tanpa ragu-ragu. Kebetulan teman sekamarnya mengambil les piano juga. Ternyata permainan piano Prisa jauh lebih berkembang dibanding teman sekamarnya itu, temannya pun sempat gusar dan kemudian pindah ke alat musik gitar akustik. Guru Prisa sempat senang dengan perkembangan Prisa di permainan pianonya. Namun Prisa pun merasa kehilangan teman main musik, ketika dia melihat gitar temannya yang tergeletak di kamar tersebut... Prisa pun menjadi penasaran dengan alat musik gitar tersebut dan kemudian curi-curi main gitar tersebut.
Di suatu hari Prisa kepergok temannya ketika sedang mencoba memainkan gitar tersebut, Prisa kemudian dilarang oleh temannya itu agar tidak pernah lagi menyentuh gitarnya. Akhirnya di detik itu juga Prisa bertekad belajar gitar untuk menyaingi temannya yang galak tersebut. Waktu itu Prisa baru SMP kelas 2, Prisa sangat displin belajar gitar mulai saat itu dan berhenti memainkan piano. Prisa pun kemudian berusaha belajar sendiri melalui buku-buku musik yang tersedia di toko buku, seperti MBS (Music Book Selection). Dari situ Prisa memperlajari bentuk-bentuk chord gitar.
Proses belajar gitar akustik tersebut hanya berlangsung sampai Prisa lulus SMP berhubung sibuknya aktifitas Prisa di SMA 1, tepatnya akhir tahun 2001. Prisa pun langsung melirik gitar elektrik yang menurutnya kelihatan lebih keren. Akhirnya Prisa membeli gitar elektrik pertamanya yaitu Fender Stratocaster mexico hasil patungan dengan orangtuanya untuk mengejar cita-citanya tersebut.
Ketika Prisa beranjak 15 tahun (sekitar tahun 2003), Prisa berusaha membentuk grup bandnya sendiri. Waktu itu Prisa baru kelas 3 SMA dan sempat keluar-masuk di beberapa band.. akhirnya Prisa berhasil membentuk band pertamanya, sebuah band pop cewek bernama: Daijyobu. Di band ini Prisa berperan sebagai gitaris dan vocalis. Tembang yang dibawakan pada saat itu adalah "No Such Thing"nya John Mayer dan beberapa tembang dari "Incubus".
Melihat bakat yang terus mengalir begitu saja, Prisa kemudian membuat sebuah band Rock'n'Roll + Punk Rock bernama "Morning Star". Saat itu band ini khusus membawakan covernya Living End. Ide nama Morning Star itu berasal dari artinya "Lucifer" (di kamus berarti: Bintang Fajar). Band tersebut berpersonil 6 orang, Prisa memainkan gitar akustik dan vokal.
Kesukaan Prisa mendengarkan musik metal ternyata tidak berakhir begitu saja, pada tahun 2004 Prisa membentuk band modern metal bernama Zala yang membawakan tembang-tembang yang hits pada saat itu seperti Killswitch Engage, God Forbid, As I Lay Dying, Avenged Sevenfold, dll. Sejak adanya band inilah Prisa mulai mendapatkan sound distorsi yang diidam-idamkan selama ini, diiringi perkembangan teknik bermain gitar Prisa yang sangat pesat. Bersama band ini juga Prisa sempat menulis beberapa lagu metal karya mereka sendiri. Nama Prisa cukup dikenal di scene underground bersama Zala. Band ini cukup menyita perhatian lantaran isi personelnya cewek semua. Tapi tidak hanya sekedar menjual image saja, skill mereka juga tidak kalah sama band-band cowok. Di tengah kesibukan bersama band Zala, Prisa menyempatkan diri untuk menulis lagu popnya.
Tahun 2006 bisa dibilang sebagai tahun emasnya Prisa dimana karirnya kian sukses. Pada akhir tahun 2005 Prisa untuk pertama kalinya berkenalan dengan Mayzan (pemilik komunitas gitar Gitaris.com) & Andreas Laratsemi (Clinician Audio Interior Musisi.com) di toko Melodia Musik. Untuk pertama kalinya Mayzan bertemu dengan seorang gitaris cewek yang mampu memainkan musik metal dengan sangat tegas dan baik. Prisa kemudian diajak bergabung ke komunitas gitaris online: www.Gitaris.com, di sana Prisa banyak mendapat teman baru dan belajar tentang permainan guitar soloing beserta equipmentnya. Sebelumnya Prisa hanya menguasai teknik ritem gitar. Kedatangan Prisa di komunitas ini juga mendapat sambutan baik dari para member Gitaris.com karena minimnya gitaris cewek di Indonesia. Atas saran Diaz (admin Gitaris.com) Prisa kemudian terpilih sebagai model untuk design website Gitaris.com di masa mendatang, disetujui oleh sebagian besar para member Gitaris.com. Pemotretan pun akhirnya dilakukan pada bulan Februari 2006.
Tidak lama kemudian Prisa memperoleh gitar metal pertamanya yaitu: Fender Telecaster Flathead Custom Shop (Slipknot Signature). Pada bulan Maret 2006, band Zala mendapat kesempatan untuk tampil di acara Java Jazz (JHCC - Senayan). Tidak lama kemudian Prisa juga tampil di harian Kompas 23 April 2006 (mengenai Gitaris.com), disusul talk show di Global TV bersama Mayzan juga mengenai Gitaris.com di bulan July 2006.
Selain menjadi model Gitaris.com, ternyata Prisa juga cepat menjadi teman akrab Mayzan karena persamaan dalam selera musik yaitu musik metal. Persahabatan pun berlangsung dan Prisa sempat menjadi murid Mayzan selama hampir 3 tahun. Prisa banyak memperoleh teknik shred soloing seperti vibrato, arpeggio, alternate & sound guitar dari Mayzan, seperti yang dapat kita saksikan di channel youtube Prisa membawakan beberapa lagu Megadeth, Paul Gilbert & Marty Friedman. Semangat Prisa bermain gitar makin menjadi-jadi sejak saat itu... jam latihan bermain gitar Prisa pun makin meningkat. Mayzan akhirnya menyadari bahwa kemampuan vokal dan song writing Prisa ternyata cukup baik dan berbakat. Saat itu Prisa sempat kehilangan semangat & hampir gantung gitar karena jenuh, namun karena dukungan dari Mayzan.. Prisa akhirnya bangkit lagi dan merekam beberapa demo lagu pop dan metalnya di studio Mayzan.
Tidak lama kemudian Prisa membuat lagu pop pertamanya yang berjudul "Hancurkan Aku" yang rencananya merupakan salah satu lagu di album pop mendatangnya. Pada bulan Juni 2006 Prisa kemudian tergabung dalam band metal baru bernama Dead Squad. Di band ini ia bermain dengan salah satu gitaris dari keluarga Audi: Stevie Item, yang juga digawangi oleh Bonny (ex-Tengkorak, ex-vessel) sebagai bassist dan Andyan (ex-Siksa Kubur) sebagai drummer.
Pada suatu hari secara kebetulan Mayzan berkesempatan berkenalan dengan produser Denny Chasmala karena Mayzan menjual sebuah efek mini Korg Pandora. Berbekalkan penampilan dan begitu banyak bakat musik yang dimiliki Prisa, Mayzan kemudian memperkenalkan permainan gitar Prisa kepada Denny Chasmala. Kemudian Mayzan bersama Andre Harihandoyo juga memperkenalkan Prisa kepada Eet Sjahranie (Edane), Eross (Shiela On 7) & Mudya (redaktur majalah Gitar Plus). Di luar dugaan permainan gitar, kemampuan vokal, song writing dan penampilan Prisa begitu menarik perhatian mereka. Prisa kemudian kebanjiran job, pada bulan Juli Prisa mendapat kehormatan untuk berkolaborasi dengan salah satu maestro gitar Indonesia, Eet Sjahranie dalam penampilan band Edane di acara bergengsi PRJ membawakan tembang "Cry Out" dan "Kaulah Ibliz".
Selain itu ia juga tampil bersama Abdee Slank di sebuah klinik dan dikontrak selama 2 bulan sebagai additional gitaris dan backing vocal untuk 'band sejuta copy', Sheila On 7, yang baru ditinggal salah satu gitarisnya. Selanjutnya Prisa juga sempat tampil di SCTV dan TVRI bersama Shiela On 7 dan kemudian tour selama 1 bulan dari Jawa Timur hingga Malaysia bersama Shiela on 7 (promo tour album 507). Di negara tetangga tersebut Prisa sempat diwawancara oleh beberapa majalah dan stasion televisi terkemuka dan bermain di depan anak raja Malaysia.
Band metal (Zala) yang dibentuk Prisa terpaksa divakumkan karena jadwal manggung yang sudah sangat padat. Prisa akhirnya memutuskan untuk berhenti dari dunia pendidikan akademis dan memilih untuk terjun sebagai musisi profesional.
Sepulang dari Malaysia, project solo album Prisa langsung digarap oleh produser ternama Denny Chasmala yang rencananya akan dirilis melalui label Aquarius. Di tengah kesibukan rekaman tersebut Prisa juga sempat menjadi cover majalah Gitar Plus edisi 07/2006, menjadi cover majalah HAI edisi "Sekarang Giliran Anak Metal" dan tampil di majalah MTV Trax edisi 11/2006 di column GirlDoYouRock.
Pada bulan Sept 2006, Prisa juga menjadi demonstran untuk produk kabel bergengsi: Analysis Plus selama 4 hari berturut-turut bersama Irvan Askobar di Balai Kartini (Pameran Audio Hi-End: CHEX) sebagai penyanyi dan gitaris. Pada akhir tahun 2006 Prisa juga tampil bersama Mayzan membawakan karya Marty Friedman (Elixir) di sebuah acara gathering akbar Gitaris.com di Pondok Indah.
Atas dukungan Mayzan pula pada bulan Juli 2007 Prisa akhirnya diendorse oleh pihak Jackson Guitars. Ia dikontrak untuk menggunakan gitar Jackson DKMG Arch Top. Sebuah gebrakan yang sangat fenomenal mengingat ia adalah gitaris Indonesia pertama yang diendorse oleh Jackson.
Akhir tahun 2007, Prisa memutuskan keluar dari DeadSquad dan membentuk band metal yang seluruh personelnya wanita. Band itu dinamakan Vendetta. Di band ini Prisa juga sudah mulai memainkan gitar 7-string. Hingga awal tahun 2008 Prisa lebih sering terlihat di tv sebagai bintang tamu dalam sejumlah penampilan band-band papan atas tanah air seperti J-Rocks, Samsons, dan The Titans. Tidak lama kemudian album solo pop Prisa dengan album self title "Prisa" juga dirilis Aquarius Records dalam format CD & kaset.
Data menarik seputar Prisa
- (2006 Jan) Terpilih sebagai Miss Gitaris.com
- (2006 Mar) Tampil bersama Zala di Java Jazz
- (2006 Apr) Tampil di harian Kompas 23 April 2006 dalam artikel mengenai Gitaris.com
- (2006 Mei) Talk show (Prisa + Mayzan) di GlobalTV dalam liputan mengenai Gitaris.com
- (2006 Jun) Tampil bersama Sheila On 7 di Panggung World Cup sebagai additional vocal
- (2006 Jul) Tampil bersama Edane sebagai guest gitaris di PRJ (membawakan 2 lagu)
- (2006 Jul) Tampil bersama Abdee Slank dalam sebuah klinik
- (2006 Jul) Model cover majalah Gitar Plus
- (2006 Jul - Ags) Additional gitar+vocal Sheila On 7 (Promo tour album 507) hingga ke Malaysia
- (2006 Ags) Model cover majalah HAI edisi "Sekarang Giliran Anak Metal"
- (2006 Sep) Demonstran (bersama Irvan) untuk produk kabel Analysis Plus selama 4 hari di Balai Kartini
- (2006 Nov) Tampil di majalah Trax edisi 11/2006 di column 'GirlDoYouRock'
- (2006 Des) Duet bersama Mayzan di acara gathering Gitaris.com membawakan lagu Elixir dari Marty Friedman
- (2007 Jan) Gitaris.com di O-Chanel menampilkan Prisa
- (2007 Jan) Majalah Audio Pro menampilkan profil & wawancara Prisa
- (2007 Feb) Gitaris.com di Black In News Trans 7 menampilkan Prisa
- (2007 Mar) Koran Tempo menampilkan profil Prisa.
- (2007 Ags) Tampil sebagai guest vocal + gitar J-Rocks untuk single Kau Curi Lagi
- (2007 Okt) Interview di O-Chanel
- (2007 Okt) Bintang tamu di 4 Mata (Trans 7) edisi Gitaris bersama Eet Sjahranie, Tohpati, dan Dewa Budjana
- (2007 Des) Bintang tamu di acara Belum Cukup Gede (Trans 7)
- (2008 Jan) Liputan khusus Prisa di GlobalTV.
- (2008 Feb) Guest star dalam penampilan band Samsons
- (2008 Feb) Artikel khusus Prisa sebanyak 6 halaman di majalah HAI
- (2008 Mar) Guest star dalam tur penampilan The Titans di Palembang
- (2008 Apr) Prisa tampil sebagai presenter untuk acara Inbox (RCTI)

Diposting oleh blog sang GITARIS di 16.43 0 komentar
Label: JENDRAL
GITAR LISTRIK
Gitar listrik
Gitar listrik adalah sejenis gitar yang menggunakan beberapa pickup untuk mengubah bunyi atau getaran dari string gitar menjadi arus listrik yang akan dikuatkan kembali dengan menggunakan seperangkat amplifier dan loud speaker. Suara gitar listrik dihasilkan dari getaran senar gitar yang mengenai kumparan yang ada di body gitar yang biasa disebut "pick up". Terkadang sinyal yang keluar dari pickup diubah secara elektronik dengan gitar effect sebagai reverb ataupun distorsi.
Gitar listrik pertama digunakan oleh gitaris-gitaris jazz yang memakai amplifier hollow bodied untuk mendapatkan suara yang lebih besar. Gitar listrik yang pertama adalah gitar hollow bodied dengan pickup baja yang dibuat oleh pabrikan Rickenbacker di tahun 1931. Gitar listrik adalah instrumen kunci dalam perkembangan musik yang muncul sejak 1940, termasuk Chicago Blues, rock and roll dan blues rock 1962.
Diposting oleh blog sang GITARIS di 02.49 0 komentar
Label: JENDRAL
Gitar aqoustic
Gitar adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari-jemari tangan atau sebuah plektrum (alat petik gitar). Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar.
Gitar bisa berupa gitar akustik atau listrik, atau gabungan keduanya.
Diposting oleh blog sang GITARIS di 02.46 0 komentar
Label: JENDRAL